This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 12 Juni 2017

Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Posyandu Lansia

LITERATUR REVIEW

Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Posyandu Lansia Desa Sukosambi 
Kecamatan Sukosambi Kabupaten Jember

Disusun GunaMemenuhiTugas Mata Kuliah
Literatur Review


Oleh :
Dyana Eka Fuzi Yulianti
C1AA16025

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES SUKABUMI
SUKABUMI
2017

1.      TOPIK
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANJUT USIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI POSYANDU LANSIA DESA SUKOSAMBI  KECAMATAN SUKOSAMBI KABUPATEN JEMBER

2.      KATA KUNCI
Terapi Bekam , Tidur ,Lansia ,Insomnia

3.      SUMBER YANG DIGUNAKAN
Jurnal Penelitian

4.      ALASAN PEMILIHAN SUMBER
a.       Sumbernya jelas.
b.      Isi jurnal relevan dengan topik.
c.       Merupakan sumber primer.
d.      Sumber yang dipakai jelas kredibilitasnya.
e.       Sesuaidengan yang dibutuhkan untuk penulisan literature review.




5.      SUMMARY JURNAL

No
Topik
Peneliti
Tahun
Metode
Populasi&Sampel
Hasil
Kesimpulan
1.
Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Posyandu Lansia Desa Sukosambi Kecamatan Sukosambi Kabupaten Jember
Ria Monikasari ,Wahyudi Widada, M,Ked ,Zuhrotul Eka A , M.Kes
2014
Penelitian ini menggunakan metode Pra-Experimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest
Populasi :
60 orang yang berumur 60-80 tahun dan berjenis kelamin perempuan di posyandu lansia Desa Sukosambi Kecamatan Sukosambi Kabupaten Jember
1.Pemenuhan kebutuhan  tidur sebelum terapi bekam
2. Pemenuhan kebutuhan tidur sesudah terapi bekam
3.Pengaruh terapi bekam terhadap pemenuhan kebutuhan lansia yang mengalami insomnia
Dari penelitian diatas diperoleh hasil bahwa rata-rata pemenuhan kebutuhan tidur lansia sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam sebesar 2.3971 dan standart deviasi sebesar 1.3584
Berdsarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Pemenuhan kebutuhan tidur lansia yang mengalami insomnia sebelum terapi bekam dari 34 lansia didapatkan nilai minimal 3,nilai maksimal 8 dan nilai rata-rata 6.044.
2.Pemenuhan kebutuhan tidur lansia yang mengalami insomnia setelah terapi bekam bahwa dari 34 lansia nilai mnimal 4,nilai maksimal 10 dan nilai rata-rata 8.441.
3.Ada pengaruh terapi bekam terhadap pemenuhan kebutuhan tidur lansia yang mengalami insomnia di posyandu lansia Desa sukosambi Kecamtan sukosambi Kabupateb Jember
2.
 A systematic review of acupunture for sleep quality in people with insomnia

Shergis, Johannah Linda, Ni, Xiaojia;Jackson, Melinda L , Zhang, Anthony Lin , Guo, Xinfeng dkk

2016
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba terkontrol secara acak dari databes bahasa inggris dan cina , data diektradisi menggunakan bentuk yang telah ditentukan dan dianalisis dengan menggunakan revman 5.2 , kami menyertakan studi yang membandingkan akupuntur dengan sham/plasebo , standar farmakoterapi atau terapi perilaku kognitif , risiko bias dinilai dengan menggunakan risiko conchrane alat bias
Sebanyak 30 peneliti melibatkan 2363 peserta disertakan
Sebanyak 30 peneliti meli   batkan 2363 peserta disertakan . Kombinasi titik akupuntur mencakup penggunaan setidaknya satu titik insomnia yang di rekomendasikan HT7 , GV20 ,SP6 .Kontrol farmakoterapi digunakan pada 27 studi sham / placebo dalam tiga penelitian , terapi perilaku kognitif tidak digunakan dalam penelitian manapun , Akupuntur juga lebih efektif disbanding farmakoterapi , sebagian besar penelitian beresiko mengalami bias . Beberapa efek samping ringan dilaporkan terjadi namun hubungan tersebut tidak terkait dengan pengobatan akupuntur .


Akupuntur dibandingkan dengan sham / placebo dan farmakoterapi menunjukan hasil yang signifikan secara statistic , Namun , buktinya dibatasi oleh bias dalam studi dan heterogenitas yang disertakan , penelitian yang dirancang dengan baik diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil yang diidentifikasi adalah tinjauan ini

3.
Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Muhammad Siswandi , Raharjo Apriyatmoko.,S.KM.,M.Kes.Umi Aniroh,S.Kep,.Ns.,M.Kes
2017
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment)
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan lansia yang mnegalami insomnia sebanyak 170 lansia yang ada didesa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang .
1.Kualitas tidur lansia sebelum dilakukan bekam basah pada kelompok intervensi dan control
Dapat diketahui bahwa krlompok intervensi,sebelum dilakukan bekam basah semua (100%) lansia mempunyai kualitas tidur yang buruk .begitu juga pada kelompok control ssebelum dilakukan terapi bekam basah semua (100%) memiliki kualitas tidur yang buruk .
2.Kualitas tidur lansia sesudah dilakukan bekam basah pada kelompok intervensi dan control
Dapat diketahui bahwa pada kelompok intervensi ,sesudah dilakukan bekam basah ,sebagian besar lansia sudah memiliki kualitas tidur baik sejumlah 10 lansia (66,7%) dan 5 lansia (33,3%) masih memiliki kualitas tidur yang buruk .Sedangkan pada kelompok control sesudah dilakukan terapi bekam basah ,semua(100%) lansia masih memiliki kulitas tidur yang buruk .
Ada pengaruh kualitas tidur lansia sebelum dan sesudah diberikan bekam baah di desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang ,didapatkan nilai t hitung sebesar -8,195 dengan p-value sebesar 0,000<α(0,05)
4.
Efektifitas Terapi Bekam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Terapi Thibbun Nabawy Pontianak.
Edwin Safrianda, Parjo, M.Ali Maulana
2015
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pre-eksperimental dengan one-group pre test and post test design tanpa adanya kelompok control.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang .
Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t berpasangan didapatkan bahwa nilai p tekanan darah sistolik sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam basah adalah 0,000 dan hasil uji wilcoxcon didapatkan bahwa nilai p tekanan darah diastolic sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam basah adalah 0,001 menunjukan bahwa nilai p tekanan darah sistolik dan tekanan diastolic lebih kecil dari 0,05.
Terdapat perubahan yang signifikan pada tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam basah di Rumah Terapi Thibbun Nabawy Pontianak.



6.      LITERATUR REVIEW

A.             Terapi Bekam
Bekam merupakan cara pengobatan tradisional yang memiliki prinsip kerja mengeluarkan darah (blood letting) di area tertentu dipunggung sehingga dapat menyembuhkan penyakit.Pada pelaksanaan terapi bekam yang dilakukan secara teratur terbukti dapat memberikan efek sebagai antioksidan yaitu menurunkan radikal bebas (Umar,2008). Terapi bekam juga merupakan teknik pengobatan dengan cara menstimulasi pada kulit dengan cara pengekopan,perlukaan dan penyedotan darah yang dimaksudkan untuk mendapatkan efek relaksasi sehingga dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur . Terapi bekam disini membantu merileksasikan tubuh sehingga dengan rileksasi ini dapat memberikan rasa nyaman lansia untuk memenuhi kebutuhan tidur lansia .Dalam kondisi rileks yang sempurna seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi , penyembuhan alami berlangsung ,produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran .Sehingga dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur . Peneliti akan membekam penderita insomnia di 3 titik yaitu punuk ,bahu ,atas pinggul dan waktu yang dibutuhkan untuk sekali bekam adalah 30 menit . Bekam akan dilakukan 1 kali dengan 2 kali post test dihari berikutnya setelah terapi bekam selama 2 hari .

B.           Lansia
Lanjut usia atau lansia merupakan individu yang berada dalam tahapan usia late adulthood atau yang dimaksud dengan tahapan usia akhir ,dengan kisaran usia 60 tahun keatas (Santrock, 2006). Proses menjadi tua (menua ) adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia .Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan(Padila ,2013).Setiap individu mengalami proses penuaan (aging) yang terbagi menjadi dua yaitu penuaan primer dan sekunder .Penuaan primer adalah proses oleh seluruh tubuh yang sifatnya bertahap,tidak terhindarkank , dan umum dialami manusia .Penuaan sekunder mengarah pada proses yang mempengaruhi tingkat penuaan primer ,sebagai akibat dari suatu kondisi penyakit diantara nya pemaparan lingkungan fisik yang tidak sehat ,dan penyalahgunaan yang termasuk didalam control manusia seperti stres ditempat kerja ,paparan racun dari lingkungan dan lain sebagainya ( Widyanto, 2004) . Menurut Widyanto,(2004) Lansia sering mengalami perubahan –perubahan pada fungsi kognitif .psikososial ,dan biologis . Perubahan fungsi kognitif pada lansia berupa perubahan daya ingat,perubahan fungsi intelektual dan perubahan kemampuan untuk belajar .Perubahan fungsi psikososial ,perubahan ini lebih berdampak pada kepuasan hidup lansia .
C.           Tidur
Menurut (Wong,2008) tidur merupakan fungsi protektif yang dimiliki semua organisme memungkinkan terjadinya perbaikan dan pemulihan jaringan setelah melakukan aktivitas .Hampir sepertiga dari waktu individu digunakan untuk tidur .Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan menurut Lanywati (2001) kebutuhan tidur yang cukup  juga ditentukan selain oleh jumlah jam tidur (kuantitas tidur ) juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur ). Secara fisiologis jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa ,konfusi dan disorientasi,terutama jika deprivasi tidur terjadi untuk waktu yang lama akan mengakibatkan efek yang merugikan .Efek merugikan dari deprivasi tidur pada klien yang sudah mengalami konfusi,terutama penyakit Alzhaimer meliputi agitasi,perilaku mengeluyur ,gelisah dan sindrom matahari terbenam ( Harley ,2006).Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh semua orang ,Tidur yang normal melibatkan dua fase yaitu gerakan bolat mata cepat atau rapid eye movement ( REM) dan tidur dengan gerakan bola mata lambat atau non rapid eye movemen ( NREM).

D.          Insomnia
Menurut (Ria, 2014) ,Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur ,baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah . Insomnia ditandai dengan masalah tertidur ,tertidur atau bangun pagi .mempengaruhi antara 5-10 % dari populasi . Insomnia secara  dramatis mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas waktu siang hari , dan insomnia kronis meningkatkan risiko psikopatologi dan hasil kesehatan negative . ada sejumlah pilihan perilaku ,psikologis dan farmakologis untuk pengobatan insomnia , namun kemanjuran masing-masing dapat sangat bervariasi . Perhatian berfokus pada penanganan insomnia dengan agonis reseptor benzodiazepine , namun sebagian besar efektif dalam pengelolaan jangka pendek dan risiko insomnia rebound dan efek samping lainnya tinggi.

E.           Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia
Menurut (Ria, 2014) Pengaruh terapi bekam disini membantu merileksasikan tubuh sehingga dengan rileksasi ini dapat memberikan rasa nyaman lansia untuk memenuhi kebutuhan tidur lansia . Dalam kondisi rileks yang sempurna seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi , penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran. Sehingga dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur .  Menurut ( Siswandi, 2013) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji t independen, diperoleh p-value sebesar 0,000. Karena p-value 0,000 < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kualitas tidur responden sesudah diberikan terapi bekam basah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Ini juga menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan bekam basah terhadap kualitas tidur pada lansia di Desa Nyatnyono Kec.Ungaran Barat Kab.Semarang.  Pengaruh ini terlihat pada rata-rata skor kualitas tidur responden ,dimana skor rata-rata kualitas tidur responden pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi bekam basah sebesar 8,60 yang lebih rendah dibandingkan pada kelompok control yang tidak diberikan perlakuan , yaitu 14,40, dimana skor yang lebih rendah pada kelompok intervensi menunjukkan kualitas tidur lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Pengaruh terapi bekam terhadap peningkatan kualitas tidur di Desa Nyatnyono kec.Ungaran Barat Kab.Semarang disebabkan pengeluaran darah kotor dan racun-racun pada terapi bekam dapat berpengaruh pada otot menjadi dapat berelaksasi dan seluruh tubuh menjadi segar dan rileks. Dengan tubuh yang rileks dapat memberikan rasa nyaman lansia untuk memenuhi kebutuhan tidur lansia .







DAFTAR PUSTAKA

Monikasari , Ria , Wahyudi Widada ,Zuhrotul Eka A . 2014. Pengaruh Terapi Bekam       Terhadap         Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Posyandu Lansia Desa           Sukosambi Kecamatan Sukosambi Kabupaten Jember, Jember : Fakultas Ilmu Kesehatan      UNMUH Jember .
Shergis, Johannah Linda, Ni, Xiaojia;Jackson, Melinda L , Zhang, Anthony Lin , Guo, Xinfeng dkk.   2016. A systematic review of acupunture for sleep quality in people with insomnia.             Complementary Therapies in Medicine ; Kidlington .
Siswandi , Muhammad ,Raharjo Apriyatmoko, Umi Aniroh. 2017. Pengaruh Terapi Bekam          Basah Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran  Barat Kabupaten Semarang. Semarang : PSIK Universitas Ngudi Waluyo .
Safrianda, Edwin, Parjo, M.Ali Maulana. 2015. Efektifitas Terapi Bekam Basah Terhadap             Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Terapi Thibbun        Nabawy Pontianak.     
Pontianak : Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura Pontianak.